Berita

250 Peserta OAP dan Labeti Lulus Pelatihan Sertifikasi Kompentensi

MIMIKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Mimika, Papua Tengah, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menyelenggarakan Pelatihan Penutupan Berdasarkan Unit Kompetensi Bagi Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) dan Lahir Besar Timika (Labeti) di Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2023, bertempat di Gedung Tongkonan Timika, Rabu (25/10/2023). 

Mewakili Bupati Mimika, hadir sekaligus menutup secara resmi pelatihan sertifikasi Asisten Bidang Administrasi Umum pada Setda Mimika, Hendritte W. Tandiyono, SE, MM, didampingi oleh Kepala Disnakertrans, Paulus Yanengga, SH, M.Si., dan para Lembaga Pelatihan Kerja, Salon dan Barbershop yang ada di Kabupaten Mimika. 

Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bahwa Pelatihan ini menggunakan sumber dana Otonomi Khusus (Otsus) sebesar Rp4.800.000.000 pada Tahun Anggaran 2023, dengan melibatkan 250 peserta, serta jenis pelatihan yang diikuti yaitu mekanik alat berat, tukang las atau pengelasan, pertukangan, operator alat berat, barbershop, salon dan make up.

Paulus mengaku, selama pelatihan yang dilaksanakan selama 4 bulan ini semuanya berjalan dengan baik sesuai rencana. Harapannya bahwa, kedepannya Dana Otsus ini dapat mendorong peserta untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang tidak perlu sekolah, namun cukup dengan melihat, dan berlatih, sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi para peserta. 

Sementara itu, dalam Berbagai Asisten Bidang Administrasi Umum, Hendritte, saat menutup kegiatan menyampaikan permasalahan pencari kerja di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Mimika pada khususnya adalah ketidaksiapan pencari kerja untuk memasuki dunia kerja itu sendiri. 

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah keahlian yang dimiliki terkadang tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh dunia kerja. Untuk mengatasi hal ini perlu ada campur tangan pemerintah, terkait bagaimana menyiapkan para pencari kerja yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan di dunia kerja, terampil dan berkualitas dan berdaya saing," ucapnya.

Menutup Beragam, Hendritte berharap selain meningkatkan kompetensi pencari kerja perlu dilihat apakah pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau tidak. Untuk itu dengan menggunakan metode pelatihan pemberian teori turun terjun ke lapangan praktek dengan menggunakan alat-alat perusahaan dan lembaga pelatihan kerja yang tersedia dan metode lain yang dianggap penting diharapkan dapat meningkatkan kualitas skill pencari kerja untuk dapat bersaing di dunia kerja. 

Dari hasil pelatihan yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan ini dari 250 peserta ada beberapa peserta yang paling terbaik di setiap bidang pelatihan, yakni Paskalina Enakare Powau untuk pelatihan salon, Kenedy untuk pelatihan barbershop, Robertho Faidiban untuk pelatihan pertukangan, Brekmans Boyau untuk pelatihan mekanik , Ketty Jangkup untuk pelatihan alat berat, dan Olivia untuk pelatihan welder.

 

Tim Liputan Diskominfo Mimika

Apakah isi website memberikan informasi yang anda butuhkan ?