MIMIKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melaksanakan kegiatan Seminar Akhir Penyusunan Masterplan Rawan Bencana, berlangsung di ruang rapat kantor Bappeda Mimika, Rabu (01/11/2023).
Mewakili Bupati Mimika, Dr. Eltinus Omaleng, S.E., M.H., Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Septinus Timang, S.Sos., M.H., membuka kegiatan didampingi Sekretaris Bappeda, Joseph Manggasa, S.T., M.Si., dan Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur Prasarana dan Kewilayahan pada Bappeda Mimika, Scienray Aris Morin, S.E., M.Si.
Hadir pula dalam seminar akhir dan konsultasi publik II tersebut, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bates Hence Suebu, S.E., M.Si.; Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPR Mimika, Sammy Sahetapy; perwakilan Distrik Kuala Kencana dan Mimika Baru; perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mimika; perwakilan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dab Pertanahan Mimika; Kepala Kantor Basarnas Mimika, George Mercy Randang, S.I.P., M.AP.; serta konsultan perencanaan dari PT. Mandala Prima Konsultan
Septinus berpesan agar kegiatan diikuti dengan baik.
“Saya berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan baik, karena sangat penting dan berhubungan dengan daerah rawan bencana di 18 distrik yang ada di Mimika. Kiranya tidak hanya sampai disini, tetapi berkelanjutan. sehingga hal-hal yang terkait dengan isu-isu daerah rawan bencana bisa kita atasi ke depan," kata Septinus.
Sementara, Ir. Muh. Natsir, S.T., MSP., IAP. selaku narasumber sekaligus ketua tim konsultan saat memaparkan materi menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan.
"Yakni untuk meningkatkan efektivitas manajemen bencana, yang disebabkan oleh faktor penyebab bencana, bagi para pengambil keputusan dan para pelaku penanggulangan bencana di pusat dan daerah, dalam rangka mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana," ungkap Natsir.
Sedangkan sasaran kegiatan berupa pedoman bagi pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan penanggulangan bencana di Kabupaten Mimika.
“Siklus penanggulangan bencana meliputi empat tahapan, yaitu tahap pencegahan dan mitigasi, tahap kesiapsiagaan, tahap tanggap darurat, serta tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," jelas Natsir lebih lanjut.
Menurutnya, lingkup wilayah kegiatan ini meliputi 18 distrik yang ada di Kabupaten Mimika, dengan rencana kawasan strategis yang terbagi menjadi kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi dan kawasan strategis kabupaten.
Selanjutnya dilakukan konsultasi publik II bersama peserta yang hadir terkait penyempurnaan masterplan rawan bencana. Diharapkan usai seminar akhir ini, Kabupaten Mimika memiliki masterplan rawan bencana.
Tim Liputan Diskominfo Mimika.