Berita
Mimika – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana Kabupaten Mimika pada Kamis, 20 November 2025, bertempat di Gedung PKB SP2 Timika.
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi, S.H., M.H., yang hadir mewakili Bupati Mimika. Ia didampingi oleh Sekretaris BPBD Mimika, Betrik Pademme, serta dua narasumber dari BPBD Provinsi Jawa Timur, yakni Dino dan Ali. Ketua Panitia, Aser Kornelius, serta 80 peserta pelatihan turut hadir mengikuti kegiatan pengembangan kapasitas TRC ini.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Aser Kornelius menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anggota TRC dalam melakukan kaji cepat, penilaian awal secara tepat terhadap lokasi terdampak, kerusakan, kerugian, serta sumber daya yang tersedia pascabencana. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan TRC dalam melaksanakan evakuasi secara efektif dan aman, memenuhi kebutuhan dasar pada masa awal kedaruratan, serta memperdalam pemahaman mengenai tugas dan fungsi TRC-PB dan jenis-jenis ancaman bencana.
Ia menekankan pentingnya pengumpulan data dan informasi yang akurat dan cepat di lapangan sebagai bahan rekomendasi kebijakan bagi Kepala Pelaksana BPBD maupun pemerintah daerah. Kegiatan ini juga diharapkan memperkuat solidaritas dan sinergi antaranggota TRC demi terwujudnya tim yang profesional, responsif, dan tangguh dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
Dalam sambutan Bupati Mimika yang dibacakan oleh Inosensius Yoga Pribadi, disampaikan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat, termasuk dalam menghadapi situasi darurat bencana. Oleh karena itu, pengembangan kapasitas TRC menjadi sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penanganan bencana di Kabupaten Mimika.
Menurutnya, masih terdapat beberapa hambatan dalam penanganan darurat bencana, di antaranya keterbatasan pendanaan, sarana dan prasarana, kualitas serta kuantitas personel, dan koordinasi antar tim. Berbagai tantangan ini sering diperburuk oleh waktu tanggap yang sangat singkat, kebutuhan mendesak, serta kesulitan koordinasi antarinstansi.
Selanjutnya ia menegaskan perlunya penguatan koordinasi lintas lembaga dan penugasan TRC lintas instansi berdasarkan prosedur tetap TRC BNPB. TRC BNPB memiliki tugas melakukan pengkajian cepat dan tepat di lokasi bencana untuk mengidentifikasi cakupan terdampak, jumlah korban, kerusakan prasarana, gangguan layanan publik, hingga kemampuan sumber daya yang tersedia. TRC juga bertugas membantu BPBD provinsi maupun kabupaten/kota dalam mengoordinasikan sektor terkait selama penanganan darurat.
Ia berharap melalui kegiatan ini, seluruh peserta menunjukkan komitmen dan kesungguhan dalam meningkatkan mutu dan performa TRC, mengingat tantangan kebencanaan yang kian kompleks.
“Kabupaten Mimika harus siap berkolaborasi, memberikan pelayanan terbaik, dan memastikan mitigasi bencana berjalan efektif, baik saat ini maupun di masa yang akan datang,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan teknik-teknik yang diajarkan selama pelatihan, dengan fokus pada pembentukan TRC yang memiliki respons cepat, koordinasi baik, serta kemampuan teknis yang memadai dalam menangani situasi darurat.
Tim Liputan Diskominfo Mimika