MIMIKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan Pengembangan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Keluarga melalui dana Otsus tahun anggaran 2023. Bertempat di Gedung Serbaguna Keuskupan SP2 Timika, Jumat (27/10/2023).
Hadir mewakili Bupati Mimika, Asisten Bidang Administrasi Umum pada Setda Mimika, Hendritte W. Tandiyono, S.E., M.M., didampingi oleh Kepala DP3AP2KB, Hermalina W. Imbiri, SE.,M.Si
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pengembangan Pengarus Utamaan Gender (PUG) dan Pemberdayaan Perempuan Bidamg Kualitas Keluarga, Axamina Kotouki, S.Sos., menyampaikan bahwa salah satu isu pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga.
"Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan keluarga berkualitas, berketahanan dan sejahtera yang hidup dalam lingkungan yang sehat," ujarnya.
Dijelaskannya, sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2023, kegiatan Pengembangan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Keluarga (Otsus) diikuti oleh ibu-ibu Orang Asli Papua (OAP) sebanyak 50 orang dari Distrik Mimika Timur, bertujuan menambah pengetahuan agar mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Mimika yang disampaikan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum, Hendritte, saat membuka kegiatan mengatakan bahwa setiap tahapan kehidupan menekankan pentingnya penguatan ketahanan keluarga.
"Kita ketahui bersama bahwa keluarga memiliki peran besar dalam menentukan kualitas sebuah bangsa," tegas Hendritte.
Ia berpesan, keluarga sebagai wahana untuk mendidik mengasuh, menyosialisasikan anak dan mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya, agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, yaitu fungsi keagamaan; fungsi reproduksi; fungsi sosial budaya; fungsi pendidikan; fungsi cinta kasih; fungsi ekonomi; fungsi perlindungan dan fungsi lingkungan.
"Untuk menjawab berbagai permasalahan, perlu dilakukan upaya atau program-program pencegahan dan pembinaan, sehingga ke depan diharapkan tingkat keharmonisan dalam keluarga dapat terus meningkat, serta angka kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terus menurun," harapnya.
Hal ini perlu, agar dapat melahirkan generasi emas yang kokoh dan berdaya saing, serta diberikan ruang partisipasi dalam sistem gotong royong masyarakat sebagai local wisdom dan kepribadian bangsa indonesia yang perlu dirawat, dikelola dan dilestarikan.
Menutup sambutannya, Hendritte mengingatkan semua peserta agar selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
"Karena itu merupakan warisan leluhur nenek moyang, budaya bangsa. Juga semangat Eme Neme Yauware sebagai slogan dan internalisasi ideologi semangat masyarakat," pungkasnya.
Dengan demikian diharapkan akan menjadi leverage atau pengungkit tumbuh dan berkembangnya usaha masyarakat Mimika dalam dinamisasi ekonomi lokal yang berasas swadaya dan gotong royong.
Pada kesempatan tersebut, 50 ibu dari Distrik Mimika Timur mendapatkan pelatihan membuat keripik mangrove dan sirup dari buah mangrove.
Diharapkan dengan pengetahuan yang diperoleh selama dua hari pembinaan, dapat dipakai meningkatkan kualitas keluarga melalui peningkatan ekonomi.
Tim Liputan Diskominfo Mimika