Mimika - Kepala Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Nelly Pangaribuan, memaparkan hasil evaluasi Pokja Posyandu tahun 2024. Dalam paparannya, Nelly menjelaskan bahwa Pokja Posyandu telah berkontribusi positif dalam meningkatkan layanan Posyandu di wilayah Timika.
"Evaluasi ini bertujuan untuk menilai efektivitas program Posyandu, mengidentifikasi capaian indikator utama, dan menyusun rekomendasi untuk perbaikan di tahun berikutnya," ujar Nelly.
Berikut beberapa Capaian Positif antara lain;
Aktivitas Posyandu; 80% Posyandu aktif melaksanakan kegiatan bulanan, Peningkatan Kader; Terjadi peningkatan jumlah kader terlatih, meskipun belum semua memiliki sertifikat atau surat keterangan.
Adapun hal - hal yang menjadi tantangan yakni;
Kader di Wilayah Terpencil; Kurangnya kader di wilayah pesisir dan pegunungan menjadi kendala dalam menjangkau seluruh masyarakat, Pendanaan Posyandu; Pendanaan Posyandu belum maksimal, sehingga menghambat pelaksanaan program secara optimal, Partisipasi Masyarakat; Partisipasi masyarakat menurun di beberapa wilayah, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran dan akses ke Posyandu.
Beberapa rekomendasi perbaikan yang dianjurkan adalah Peningkatan Kapasitas Kader; Diperlukan pelatihan rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Selain itu, dilakukan penilaian terhadap kinerja kader untuk memastikan kualitas pelayanan, Optimalisasi Dana Pembinaan Posyandu; Sosialisasi cara pengelolaan dana dan monitoring penggunaan dana secara transparan perlu dilakukan untuk memastikan dana digunakan secara efektif dan efisien, Peningkatan Partisipasi Masyarakat; Kampanye kesadaran pentingnya Posyandu dan kerjasama dengan tokoh masyarakat dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
Selanjutnya, Keterampilan Kader; Pelatihan tata kelola Posyandu telah dilakukan di 10 puskesmas di 10 kampung, dengan total 20 peserta dari masing-masing kampung. Peserta terdiri dari kepala kelurahan/kampung, PKK kelurahan/kampung, Kepala Seksi PMD/Kesra, Kepala UPTD Kesehatan, Bendahara pada Kantor Kelurahan/Kampung, swasta/toma/toga, dan kader Posyandu.
Kader Posyandu dilatih 25 keterampilan dasar kesehatan, meliputi; Keterampilan Pengelolaan Posyandu: Menjelaskan pengelolaan Posyandu, melakukan kunjungan rumah, pencatatan dan pelaporan, serta komunikasi efektif, Keterampilan Bayi dan Balita: Melakukan penyuluhan ASI eksklusif, MP ASI, pemberian makan kaya protein hewani sesuai umur balita, penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan dan lingkar kepala, serta plotting dalam Buku KIA.
Keterampilan Ibu Hamil, Menyusui: Melakukan penyuluhan pemeriksaan ibu hamil dan ibu nifas, isi piringku ibu hamil dan ibu menyusui, anjuran minum TTD setiap hari selama hamil, pemantauan status gizi dan tekanan darah, serta tanda bahaya ibu hamil dan ibu nifas, Keterampilan Usia Sekolah & Remaja: Melakukan penyuluhan isi piringku, aktivitas fisik, bahaya merokok dan napza, serta program pencegahan anemia.
Keterampilan Usia Produktif & Lansia: Melakukan penyuluhan skrining usia lanjut (hipertensi, DM, kolesterol, asam urat, kesehatan jiwa, geriatri) dan skrining usia produktif (hipertensi, DM, kolesterol, asam urat, kesehatan jiwa).
Kesimpulan dari diskusi terkait materi yang disampaikan adalah, Evaluasi Pokja Posyandu tahun 2024 menunjukkan bahwa program Posyandu telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, namun masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, kader, dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan capaian program Posyandu di masa mendatang.
Tim Peliputan Diskominfo