MIMIKA - Dalam rangka merayakan HUT ke-27 Kabupaten Mimika. sekaligus memperingati World Rabies Day pada 28 September lalu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, mengadakan kegiatan Vaksinasi Rabies Massal Gratis. Bertempat di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, jalan poros SP 5, Sabtu (07/10/2023).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, drh. Sabelina Fitriani, M.Si., dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold R. Ubra, S.Si., M.Epid., juga Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, Ferdi, S.P, M.Si., dan staf Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dalam sambutannya Sabelina menjelaskan bahwa dalam rangka memperingati Hari Rabies Dunia (World Rabbies Day) yang jatuh pada tanggal 28 September, di seluruh Indonesia secara serentak melaksanakan Vaksinasi Rabies pada tanggal 7 Oktober 2023.
Lanjutnya, Kabupaten Mimika melaksanakan Vaksinasi Rabies secara gratis untuk hewan peliharaan yakni anjing dan kucing. Kita targetkan kurang lebih 500 hingga 1000 dosis. Selain itu, kita juga akan berikan obat cacing, snack anjing dan kucing, juga vitamin secara gratis.
Sabelina juga merasakan sambutan warga Mimika sangat luar biasa, karena begitu antusias untuk datang dan melakukan vaksinasi bagi hewan peliharaannya. Ia menegaskan, tujuan vaksinasi yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar waspada terhadap penyakit rabies.
“Kita melihat bahwa kasus penyakit rabies ini terus meningkat dan terakhir ada Kejadian Luar Biasa (KLB) di Nusa Tenggara Timur (NTT), lebih tepatnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dimana kasusnya sudah mengakibatkan kematian kepada 13 orang, paparnya.
Untuk itu, ia meminta agar pemilik hewan peliharaan dapat lebih waspada akan bahaya penyakit ini.
Jadi kita harus waspada, karena kasus rabies semakin meningkat. Kita berharap, pemilik hewan kesayangan harus terus memelihara hewan kesayangannya dengan baik, merawat dan juga memperhatikan jadwal-jadwal vaksinasi," imbau Sabelina.
Mengakhiri sambutan, ia melihat bahwa masyarakat di Kabupaten Mimika dalam memelihara anjing, masih sebatas seperti memelihara ternak, padahal sebetulnya anjing itu bukan ternak, tetapi anjing adalah hewan kesayangan.
"Itu yang harus diubah imagenya sedikit demi sedikit, bahwa hewan kesayangan itu patut kita sayang. Bagi yang memiliki anjing dan kucing, pasti merasa bahagia melihat hewan kesayangannya. Berarti anjing bukan ternak yang akan dipotong saat menjelang Desember dan tahun baru. Kita harus menjadikan anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan yang kita sayang, kita rawat dan kita perhatikan jadwal vaksinasinya," pungkas Sabelina.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra juga mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 Kabupaten Mimika.
Tidak terasa kabupaten ini sudah 27 tahun, yang dengan segala perkembangannya telah menjadikan Mimika sebagai kota jasa dan industri, dengan rencana pembangunan jangka panjang 25 tahun sejak tahun 2005 dan akan selesai di tahun 2025 mendatang, dimana kita akan masuk ke jangka panjang yang kedua, terangnya sekaligus sebagai koordinator seksi acara panitia HUT MImika tahun ini.
Ia menyetujui apa yang disampaikan oleh Kadis Peternakan bahwa para pecinta anjing itu bukan peternak, maka harus bisa merawat.
Beberapa waktu lalu, sesuai beberapa laporan dari masyarakat yang masuk, ada sejumlah orang yang digigit anjing. Setelah dilakukan koordinasi, penyebabnya salah satu karena ekosistem yakni manusia yang tergantung pada lingkungan, tumbuhan juga hewan," tuturnya.
Reynold menambahkan, di Kementerian Kesehatan sampai ke Dinas Kesehatan, ada satu seksi yang betul-betul memantau penularan penyakit dari hewan ke manusia, salah satu yang tercatat yaitu rabies.
Ini langkah baik dan merupakan preventif. Kita bersyukur, selama ini teman-teman di Dinas Peternakan, juga di Kantor Karantina Timika masih bebas rabies. Tetapi pergerakan manusia yang selalu bergerak, bisa membawa salah satunya penyakit ini. Hal ini yang kita pantau," ungkapnya.
Reynold mengajak masyarakat Mimika mengkampanyekan agar Mimika terlindungi dari rabies.
Marilah kita sekalian kampanyekan ini, karena banyak populasi anjing di Timika, namun sedikit yang diurus dengan baik, maka kita harus terus mengkampanyekan agar Mimika terlindungi dari rabies," tutupnya.
Seemntara, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika, Ferdi mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.
Dari kegiatan ini diharapkan bisa menjaga wilayah kita ini bebas dari rabies. Tugas kami menjaga di pintu-pintu masuk, seperti pelabuhan dan bandara, dalam rangka mengawasi hewan dan tumbuhan yang dimasukkan atau dikeluarkan, sebutnya.
Ferdi memastikan tugas Kantor Stasiun Karantina sejalan dengan kegiatan ini, yakni menjaga wilayah Papua bebas dari penyakit hewan, khususnya rabies yang masuk dari luar daerah ke Timika.
Sampai saat ini kami masih melarang masyarakat untuk memasukkan hewan penular rabies, diantaranya anjing dan kucing," tekannya.
Ia pun memohon bantuan seluruh masyarakat dan media untuk menyosialisasikan larangan ini dan menjaga wilayah Mimika agar bebas dari rabies.
Selain pemberian vaksinasi, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kesehatan dan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika untuk bersama-sama menjaga Mimika bebas rabies.
Tim Liputan Diskominfo Mimika