MIMIKA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnakertrans- ESDM) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), menyelenggarakan kegiatan Pameran dan Bursa Kerja (Exhibition & Job Fair) tahun 2023, Selasa (07/11/2023) di kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Kegiatan yang baru pertama kali diadakan di Papua Tengah ini, dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi dan Umum pada Sekretariat (Setda) Provinsi Papua Tengah, Elisabeth Cenawatin, S.E., M.Si., didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnakertrans-ESDM) Provinsi Papua Tengah, Fred James Boray, juga Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Republik Indonesia (RI) yang diwakili oleh Koordinator Jejaring Kemitraan Pusat Pasar Kerja pada Kemnaker RI, Sigit Ari Prasetyo, dengan menggandeng Disnakertrans Mimika yang diwakili Sekretaris Disnakertrans Mimika, Santy Sondang, SIP., M.Si., serta dihadiri pula oleh perwakilan perusahaan di Mimika yakni Nathan Kum dari PT. Freeport Indonesia (PT. FI) dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Mimika, Rudyanto Panjaitan.
Mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., M.M dalam sambutannya Elisabeth menyampaikan, bonus demografi seyogyanya mampu menjadi kekuatan besar yang menggerakkan ekonomi bangsa dan daerah, bukan malah membebani. Apalagi ditambah permasalahan pengangguran yang terjadi dimana-mana.
"Pengangguran masih menjadi masalah utama di banyak daerah, yang disebabkan oleh banyak faktor. Jika tidak diatasi, akan berdampak pada sejumlah sektor seperti perekonomian hingga keamanan," tutur Elisabeth.
Ia menyebutkan, Undang-Undang RI nomor 15 tahun 2022 tentang pembentukan Provinsi Papua Tengah, telah menghadirkan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua Tengah, sehingga kehadirannya diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat melalui pembangunan di berbagai sektor.
"Indikator penilaian tugas dan fungsi penjabat gubernur antara lain adalah percepatan penurunan prevalensi stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi daerah, dan pengentasan pengangguran," ujarnya.
Elisabeth mengatakan, dari perspektif ketenagakerjaan, berdasarkan data (Papua Dalam Angka tahun 2022) dari 8 kabupaten wilayah Papua Tengah, jumlah pengangguran terbuka sebanyak 14.886 orang.
"Yang terbesar ada di Kabupaten Mimika sebesar 6.338 orang, disusul yang kedua di Kabupaten Nabire sebesar 2.752 orang. Ini memberikan gambaran bahwa jumlah pengangguran di Provinsi Papua Tengah masih tergolong tinggi," ungkap Elisabeth.
Sehingga, tegasnya, penguatan pelatihan vokasi, merupakan suatu respons kebijakan, dalam rangka memenuhi permintaan peningkatan kerja di berbagai sektor industri, sektor jasa, dan pasar kerja yang semakin kompetitif.
Menurutnya, ada berbagai cara untuk mengatasi pengangguran di daerah, salah satunya dengan cara menyelenggarakan bursa pasar kerja.
"Selain itu perlu menggalakkan kegiatan ekonomi informal, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, meningkatkan mutu pendidikan, mendirikan pusat-pusat latihan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka program transmigrasi, memperluas lapangan kerja dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," sambung Elisabeth.
Ditambahkannya, upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi pengangguran di Provinsi Papua Tengah, sebagaimana telah dilaporkan pada capaian kinerja triwulan IV tanggal 27 Oktober 2023 kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adalah pembentukan satuan tugas (satgas) pengangguran.
"Bertujuan memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja, membuat Peraturan Gubernur (Pergub) Ketenagakerjaan Orang Asli Papua (OAP), membangun komitmen dengan para kontraktor pemenang tender untuk menggunakan tenaga OAP, jug memberdayakan OAP pada pekerjaan padat karya (kegiatan dengan nilai s.d 1 miliyar rupiah)," imbuhnya.
Selain itu, bekerjasama dengan perkebunan sawit untuk pemenuhan tenaga kerja, juga membangun komitmen dengan para sub kontraktor PT. FI untuk menggunakan tenaga kerja lokal, serta membangun kerja sama dengan pusat pelatihan untuk peningkatan skill tenaga kerja.
“Dari upaya tersebut, pemberdayaan OAP harus terus dilakukan, baik pada perekrutan dalam setiap sektor formal, maupun sektor informal," tegas Elisabeth.
Ia memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Tengah sangat konsen untuk menciptakan tenaga kerja daerah yang produktif dan berdaya saing.
"Karena itu, pelaksanaan pelatihan vokasi perlu dioptimalkan, meskipun ada kendala seperti akses pelatihan keterampilan yang belum merata, infrastruktur pelatihan vokasi yang belum memadai, dan lemahnya sinergi antara dunia pelatihan vokasi dan industri," jelasnya.
Namun hal tersebut sebagai perbaikan ke depan.
"Dan Pemprov Papua Tengah siap membiayai tenaga kerja OAP untuk mengikuti pelatihan-pelatihan vokasi sesuai dengan skill yang dibutuhkan oleh penerima kerja, baik pelatihan vokasi dalam Papua, luar Papua, bahkan luar negeri sekalipun," ucapnya.
Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan strategis penciptaan kerja beserta pengaturannya, Gubernur Papua Tengah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengangguran yang dikoordinir oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan ESDM Provinsi Papua Tengah dalam mengentaskan pengangguran.
Mengakhiri sambutan Pj. Gubernur Papua Tengah, Elisabeth berharap kepada semua stakeholder, perusahaan-perusahaan, investor dan juga satgas, untuk serius dalam menanggulangi pengangguran yang ada.
“DIharapkan, dengan adanya satgas penanggulangan pengangguran ini, dapat melakukan langkah-langkah strategis dan taktis, meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan para investor atau perusahaan yang ada di daerah Papua Tengah, sehingga informasi penerimaan tenaga kerja dapat diketahui oleh dinas terkait dan diinformasikan kepada masyarakat," pesannya.
Selanjutnya setelah pembukaan, dilakukan peninjauan stand pameran dimana ada 131 perusahaan yang mengikuti job fair ini. Ratusan lowongan kerja yang tersedia, disambut dengan antusias oleh ribuan pencari kerja di Mimika. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, bertempat di halaman salah satu hotel yang ada di Jalan Hasanudin, Timika.
Tim Liputan Diskominfo Mimika