MIMIKA - Dalam rangka memperingati Hari Pangan se-Dunia yang ke-43, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah, melalui Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah dengan tema “Air Adalah Kehidupan, Air Adalah Makanan”, Senin (16/10/2023) di Lapangan eks Pasar Lama Timika.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Mimika, Willem Naa, S.Pd., MMT., didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Marthen Tappi Mallisa, SE, M.Si., juga Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Mimika, Yulius Koga, S.Sos., M.Si., dan Kadisperindag Mimika, Petrus Pali Ambaa, ST, MT
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Bertha Beanal, SH, MH, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokoler Mimika, La Ibrahim, SE, M.Si., Kepala-Kepala Distrik atau yang mewakili, perwakilan Kantor Bulog dan distributor.
Mewakili Bupati Mimika Dr. Eltinus Omaleng, SE,. MH, pada Berbagainya Willem Naa menyampaikan, dalam rangka mendukung peringatan hari pangan se-dunia yang ke-43, Pemkab Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan mengadakan gerakan pangan murah, yang berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta Disperindag.
“Hari pangan se-dunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober. Penyelenggaraan hari pangan di Indonesia dijadikan momentum dalam meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat serta pemangku kepentingan terhadap pentingnya penyediaan pangan yang cukup dan bergizi bagi masyarakat,” ujar Willem.
Ia menambahkan, gerakan pangan murah merupakan upaya pemerintah dalam melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta mengendalikan laju inflasi. Juga agar masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau, di bawah harga pasar, serta untuk menjaga ketersediaan bahan pangan.
“Gerakan pangan murah ini bekerja sama dengan para distributor dan pelaku pangan, seperti Bulog, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) telur dan para petani. Dalam gerakan pangan murah ini, diharapkan dapat mendukung masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari, mulai beras, minyak goreng, gula, telur, sayur-sayuran hingga bahan pangan lainnya,” kata Willem.
Ia pun mengimbau masyarakat agar memanfaatkan momentum tersebut untuk berbelanja, guna memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Gerakan Pangan Murah kali ini dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 20 ton beras yang merupakan program cadangan pangan daerah dan pusat, melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, kepada perwakilan 18 kepala distrik yaitu Kepala Distrik Mimika Tengah, Thobias Ba ka, SS dan Kepala Distrik Agimuga , Paulus Kilangin, S.IP.
Bantuan beras tersebut selanjutnya dibagikan pemerintah distrik kepada masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan secara gratis.
Tujuan penyaluran cadangan makanan ini agar masyarakat tidak mengalami kekurangan pangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Yulius koga, S.Sos., M.Si., saat diwawancara Tim Liputan Diskominfo dan awak media, menyatakan, selama ini kegiatan pasar murah selalu dilaksanakan di sekitar kota, dan jarang dilaksanakan di kampung-kampung, karena tingkat pendapatan dan ekonomi masyarakat di kampung atau daerah pedalaman, berbeda dengan di kota.
“Masyarakat selama ini selalu katakan, kenapa pasar murah hanya ada di kota saja, tidak dibuat di kampung-kampung. Tetapi sebagai anak desa, saya tahu kondisi ekonomi masyarakat di kampung tetap ada. Sehingga dengan adanya bantuan cadangan pangan daerah ini, bisa langsung diberikan ke distrik dan membantu masyarakat di kampung,” ungkap Yulius.
Ia menegaskan, saat ini pemberian bantuan pangan difokuskan pada dua distrik terlebih dulu yaitu Distrik Mimika Tengah atau Atuka, dan Distrik Agimuga. Selanjutnya, bantuan cadangan pangan dari pemerintah pusat akan diberikan ke seluruh distrik yang ada di Mimika.
Yulius tekanan bantuan cadangan pangan dari pemerintah pusat diberikan berdasarkan data dari pusat.
“Jadi bantuan dari pusat itu, kami tidak bisa mencampuri datanya. Sesuai data penerima dari pemerintah pusat itu yang kami berikan kepada masyarakat. Kalau tidak salah, penerima datanya sama dengan penerima data Bantuan Langsung Tunai (BLT). Untuk di kota, kami distribusikan setiap bulan. Sementara daerah pesisir dan pegunungan, per 3 bulan sekali. Hal ini untuk mempermudah pembagian kepada masyarakat, berdasarkan penerima data,” jelasnya.
Yulius menambahkan pula, pada momen ini, pihaknya juga menyerahkan bantuan alat pembuatan kue serta uang pelatihan secara simbolis kepada kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan Dinas Ketahanan Pangan Mimika.
“Penyerahan alat-alat masak itu merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Setelah kami melatih mereka untuk membuat pangan lokal dan lainnya dan kegiatan kami tutup kemarin, pada hari ini kami serahkan peralatan pembuatan kue per orang. Sedangkan uang pelatihan diberikan per kelompok,” imbuhnya
Pelatihan pengolahan pangan lokal yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Mimika tersebut diikuti oleh enam distrik yang berada di dalam atau sekitar kota Timika.
Ia memastikan akan terus melakukan pemantauan kepada kelompok binaan tersebut. Bila ada yang tidak aktif, maka penghentian akan menggantikannya dengan kelompok yang baru.
Tim Liputan Diskominfo Mimika