KPU Mimika Gelar Debat Publik Pertama Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika

MIMIKA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika menyelenggarakan Debat Publik Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mimika, dengan tema "Pembangunan Ekonomi, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Tata Kelola Pemerintahan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Mimika. Berlangsung di GOR Futsal Timika, Rabu (23/10/2024).

Hadir dalam kesempatan Debat Balon Bupati dan Wabup yakni diantaranya Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra pada Setda Mimika, Septinus Timang, S.Sos., S.H., M.H., Tim Akdemis Universitas Cendrawasih Jayapura, Ketua KPU Mimika, Date Bogau beserta jajaran, Ketua Bawaslu Mimika, Frans Wetipo, serta Kepala OPD, Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.

Dalam pelaksanaan Debat Partama Balon Bupati dan Wakil Bupati ini dihadiri oleh ketiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yakni Paslon nomor 1 Johannest Rettob dan Emanuel Kemong, Paslon nomor urut 2 Maksimus Tipagau dan Peggi Patrisia Pattipi, serta Paslon nomor 3 Alexander Omaleng dan Yusuf Rombe.

Ketiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang dalam Debat Pertamanya ini menyampaikan Visi dan Misi masing-masing serta menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh Tim Panelis yang selanjutnya juga berlangsung sesi tanya jawab antar Paslon. 

Pada kesempatan itu juga, Ketua KPU Mimika menyampaikan arahannya yakni pihaknya (KPU) telah melewati beberapa tahapan dan hari ini adalah masa kampanye serta mendengar Visi dan Misi dari setiap Paslon.

"Pesan kami kepada ketiga Paslon yaitu setiap manusia punya kelemahan dan kelebihan sehingga nanti pada saat Debat Pertama ini untuk tidak saling menyerang antara Paslon satu dan lainnya," tutur Date.

"Tawarkan Visi dan Misi program Mimika untuk lima tahun mendatang, sehingga masyarakat Kabupaten Mimika dapat melihat dan menilai serta memilih dengan hati nurani," ucapnya lagi.

Menutup arahannya, Ketua KPU mengajak semua masyarakat Kabupaten Mimika, pada tanggal 27 November 2024 untuk datang ke TPS dan memilih pemimpin sesuai dengan hati nurani bukan karena keluarga, sahabat atau bahkan bukan karena diberikan uang.

Tim Liputan Diskominfo Mimika